Loading

25

Tas Besar Bertemakan Barbie

Jam enam—perhitungan waktu di Malaysia—pagi Mak e sudah membangunkanku. Heboh dengan terus-terus mengatakan bahwa kalau aku tak bergegas maka akan terlambatlah aku pergi ke sekolah. Kutengok lagit, masih gelap. Bahkan subuh pun baru saja tiba.

“Mak, baru subuh. Biasa aku sekolah waktu matahari sudah sempurna tampak.”

“Kau ini. Jangan kau samakan pula Indonesia dengan Malaysia, Minah. Beda!”

Setelah aku selesai berbenah diri, selesai memakai seragam sekolahku yang baru, berwarna kuning biru dominan kuning dengan lengan pendek dan panjang selutut, Mak e menyuruhku makan.

Diambilnya satu tas dari dalam. Aku terkejut sekaligus gembira tak tertahankan tatkala melihat tas berwarna merah jambu dengan gambar Barbie yang cantik di depannya. Setahuku, semua hal yang berhubungan dengan Barbie adalah mahal. Aku tak ragu mengatakan kalau tas ini sangatlah mahal.

Aku sempat heran. Tas ini mirip kopor. Tas ini memiliki roda dan bisa ditarik layaknya koper. Besar pula ukurannya.

“Jangan kira tadika di Malaysia itu sama macam tadikamu di Indonesia. Di Indonesia kau hanya bawa tas yang berisi buku tabungan kecil, sedangkan di sini kau harus bawa tas besar ini untuk mengantongi buku-buku pelajaranmu yang tebal dan juga lebar macam anak-anak sekolah menengah, Minah. Semoga berhasil. Do’aku menyertaimu.”

Baiklah. Sekarang aku mulai paham.

Aku dijemput tepat jam tujuh pagi oleh mobil dari sekolah. Tak banyak yang menggunakan jasa hantar jemput milik sekolah. Lebih banyak yang dihantar dan dijemput oleh orangtua mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *