Loading

TRIP TO JOGJA

Rabu, 12 Oktober 2016

Seperti yang sudah direncanakan sejak lama, santriwati Pesantren Media hari ini berangkat ke Jogja. Kami akan menghadiri acara Temu Pemikiran Pelajar yang diselenggarakan oleh Pesantren Panatagama Putri Jogja.

Sekitar jam setengah tujuh pagi, kami berlima diantar Ustadz Oleh ke Stasiun Bogor. Perjalanan memakan waktu cukup lama karena jarak dari lokasi PM ke Stasiun Bogor sangat jauh. Ditambah dengan awan mendung dan rinai hujan yang membuatku menjadi mengantuk. Namun sampai di Stasiun Bogor, ternyata aku belum tertidur juga.

Kami turun dan berpamitan kepada Ustadz Oleh di gerbang stasiun. Di mobil, Ustadz Oleh telah menjelaskan prosedur perjalanannya. Aku berdo’a, semoga tidak ada kendala.

Amirah untuk ke Jakarta adalah Zulfa. Karena Zulfa sudah lumayan berpengalaman naik kereta. Setelah Zulfa membelikan 5 tiket untuk ke Stasiun Pasar Senen, kami masuk ke kerta di jalur 7. Kereta baru saja tiba. Kami langsung masuk ke gerbong 1 dan duduk. Barang bawaan kami tidak banyak. Tapi merepotkan. Masing-masing dari kami membawa ransel. Kami bergantian membawa gitar.

Kereta mulai berjalan. Kami berlima mendapatkan tempat duduk. Rencananya, kami akan langsung menuju Stasiun Pasar Senen. Namun ada seorang ibu bertanya kepadjaku.

“Kalian mau turun di Manggarai?” Saat itu Stasiun Manggarai tinggal beberapa stasiun lagi.

“Kami langsung ke Stasiun Pasar Senen.”

“Oh, muter ya?” Katanya. Kemudian aku melihat rute kereta di atas pintu. Benar, kalau melewati rute kuning yang langsung ke Stasiun Senen, sepertinya jauh dan lama. Tetapi kami bisa memotong jalan dengan transit di Stasiun Manggarai dan Jatinegara. Kemudian, baru kuingat penjelasan Ustadz Oleh beberapa hari yang lalu.

Singkat cerita, kami sudah sampai di Stasiun Pasar Senen jam 10.42. Zulfa mencetakkan tiket yang sudah di booking jauh-jauh hari. Kami menunggu di ruang tunggu. Karena jadwal kereta kami adalah jam 11.30.

Kami mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan. Berwudhu, mengambil tunai di ATM, dan membeli makanan. Setelah itu kami masuk ke kereta. Kami menaiki kereta Bengawan dan akan turun di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta.

Aku tidak bisa menceritakan keseluruhan kejadian di dalam kereta. Kami berada di atas kereta sekitar 8-9 jam. Aku terus mengaktifkan hpku dan berkomunikasi dengan Ustadz Oleh dan temanku di Panatagama. Kami tiba di Stasiun Lempuyangan sebelum jam 8 malam. Kami membeli makan malam.

Kami bertemu dengan temanku sekitar jam setengah sembilan malam. Kami menyewa taksi dengan harga Rp. 60.000. Murah sekali kan?

Akhirnya kami sampai di asrama temanku. Setelah sholat dan membersihkan diri, akhirnya kami beristirahat. Sebenarnya, ada banyak keuneg-unegan dalam perjalanan kami naik kereta Bengawan. Namun aku lebih suka menceritakan hal-hal menyenangkannya saja. Mungkin akan ada cerita lain di cerita teman-temanku nanti.

Tak banyak foto yang kuambil. Bahkan malah tidak ada. Di saat perjalanan seperti ini, sulit untuk mengambil foto. Huffft..

dscn7502dscn7503

TAWANGMANGU HARI PERTAMA

Kamis, 13 Oktober 2016

Hari ini, perjalanan kami yang sebenarnya dimulai. Aku bangun dari tidurku. Lampu masih dimatikan. Karena kami mematikan lampu sebelum tidur. Alarm hpku belum berbunyi. Aku menyetelnya pada jam 3 pagi. Saat kulihat layar hpku. Benar saja. Sekarang masih jam setengah tiga. Akhir-akhir ini aku memang sering terbangun lebih awal. Tapi menurutku itu bagus.

Kami sedang ada di salah satu asrama Pesantren Panatagama Jogja. Setelah kemarin melalui perjalanan yang lumayan melelahkan. Adzan Shubuh berkumandang sekitar jam 4 lewat sedikit. Lebih cepat daripada waktu adzan di Parung. Aku sedang mandi. Aku harus mandi pagi supaya tidak mengantri nantinya. Setelah itu aku pergi membangunkan teman-temanku. Kami Shubuh secara bergantian dan bergantian mandi. Aku memiliki tugas untuk membuat laporan perjalanan. Karenanya, aku meminjam laptop Zulfa dan mulai mengetik.

Setelah semua sudah mandi dan membereskan barang-barang, kami sarapan pagi. Pihak asrama telah membelikan kami sate bungkus. Kami makan dengan sangat cepat. Kami telah memakai rompi seragam kami. Menurutku, kami benar-benar terlihat seperti wartawan. Hihihi. Dan rompi kami sangat berguna dan multifungsi. Selain untuk simbol dan menghangatkan, rompi kami banyak kantongnya. Sehingga bisa menampung barang-barang yang sering dikeluarkan.

Kami keluar dari asrama dan pergi menuju bus. Nantinya bus ini akan membawa kami ke lokasi acara di Tawangmangu. Kami sudah menaiki bus pariwisata itu pukul 7.10. Ternyata rombongannya lumayan banyak. Termasuk dari Pesantren Panatagama sendiri. Aku juga melihat lambang Khoiru Ummah di beberapa penumpang.

Bus mulai berjalan. Aku dan teman-temanku duduk dikursi belakang. Kami memangku ransel kami. Awalnya aku pikir, Tawangmangu itu dekat dengan asrama. Tapi ternyata baru kuketahui, Tawangmangu berada di luar Jogja. Perjalanan bahkan mencapai hampir 3 jam. Aku tidak lupa terus mengirimkan kabar kepada Ustadz Oleh dan Umi. Aku sempat tertidur. Namun begitu memasuki jalur pegunungan, aku tidak ingin tidur. Karena pemandangan saat menaiki gunung ada pemandangan yang aku suka.

Rasanya lelah sekali. Kami tiba di penginapan. Aku baru mengetahui dari Ustadz Oleh, bahwa kami sekarang ada di Gunung Lawu. Wah.. airnya sedingin es. Aku membayangkan bagaimana kami nanti mandi.

Setelah berkumpul dan diberikan instruksi, kami dipersilahkan beristirahat. Kamar kami sudah dibagi. Kami berlima berada di kamar yang berbeda. Kami membereskan barang-barang kami. Aku berbaring sejenak. Karena punggungku rasanya berat sekali setelah membawa ransel yang berat.

Adzan Zhuhur berkumandang. Aku dan teman-teman Pesantren Media sholat berjama’ah. Sayangnya kami tidak menjama’ dan mengqoshornya. Setelah itu makan siang bersama semua orang. Setelah makan, baru acara akan dimulai.

Kami sudah berkumpul di aula tengah.  Aku tidak tahu pasti berapa banyak pesertanya. Ruangannya lumayan besar untuk menampung kami semua. Acara pertama dibuka oleh dua moderator dari Panatagama, Ara dan Zidni. Judul acara 4 hari ini adalah Temu Pemikiran Pelajar Muslimah Nasional 2 dengan tema Membangun Optimisme dalam Menghadapi Masa Depan.

Kemudian Ustadz Iwan Januar masuk dan memberikan penjelasan yang seru tentang peran orangtua dalam pendidikan anak.

Waktu Ashar telah tiba, kami break untuk sholat Ashar. Kebanyakan telah dijama’ di Zhuhur tadi. Besok aku juga akan melakukannya. Acara selanjutnya adalah presentasi dari siswa Panatagama. Mereka hebat-hebat karena penjelasannya nyaman dan mereka menguasai materi yang mereka jelaskan.

Acara selanjutnya adalah diskusi. Peserta dibagi menjadi 6 kelompok. Kami saling berkenalan dan menceritakan keluarga dan cita-cita kami. Acara selanjutnya disebut Sambung Rasa. Acara ini dimoderatori oleh dua moderator lain yang lebih ramai. Mereka juga menampilkan tarian dan itu akan menjadi PR kami untuk membuat juga. Kami bermain dengan benang rajut. Saling melemparkan dan memperkenalkan diri.

Kemudian kami Sholat Maghrib yang dijama’ dengan Isya’ berjama’ah. Setelah sholat, kami seharusnya tadarus bersama. Tetapi aku tidak tahu dan malah pergi mandi. Hadeeh. Airnya dingin sekalu. Tapi tidak sedingin di Puncak Bogor. Jadi aku masih kuat. Aku hanya ikut muroja’ah di akhir waktu.

Kemudian kami makan malam bersama. Aku makan bersama teman-teman Pesantren Media sambil menceritakan kegiatan siang tadi.

Acara terakhir adalah nonton bareng. Panitia menyetelkan film The Jungle Book. Mungkin karena suasananya gelap, aku jadi mengantuk dan tertidur. Tak terasa, filmnya sudah selesai dan kami semua kembali ke kamar. Aku memejamkan mataku. Apa yang akan kami lakukan besok? Aku sangat menantikannya.

Bersambung…

[Fathimah NJL, Kelas 2 SMA, Pesantren Media]

By Fathimah NJL

Santriwati Pesantren Media, angkatan ke-5 jenjang SMA. Sudah terdampar di dunia santri selama hampir 6 tahun. Moto : "Bahagia itu Kita yang Rasa" | Twitter: @FathimahNJL | Facebook: Fathimah Njl | Instagram: fathimahnjl

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *