Loading

Riska Anggraini, namanya. Gadis penderita kanker yang sebentar lagi akan lulus dari Sekolah Menengah Atas Cendrawasih. Cita-citanya sebagai Pemain Drama membuatnya terus bertahan melawan penyakit mematikan yang di deritanya. Riska bahkan menjadi salah satu Pemain Drama terbaik dalam ekskul  Drama di sekolah. Oleh karena itu, Ia terpilih menjadi salah satu pemain yang akan tampil dalam Perpisahan sekolah nanti.

Riska sangat cuek sekali dengan penyakitnya. Keputusan untuk tidak melakukan operasi adalah pilihan yang keliru. Hingga pada suatu hari, Dokter berkata padanya “Riska, kamu harus segera operasi atau ini akan sangat buruk. Sel kanker sudah mulai menyebar, walau kamu masih stadium 2. Ini sangat bahaya Riska. Jika terus berlanjut, kamu tak akan mampu mengendalikan gerakan tubuhmu”

Akhirnya, Riska memutuskan untuk memperpanjang umurnya dengan kemotheraphy. Hingga kanker nya memasuki stadium 3 dan Ia harus di rawat di Rumah Sakit sejak saat itu. Sewaktu di Rumah Sakit, Riska bertemu dengan seorang gadis di taman Rumah Sakit. Mereka berbincang-bincang lama sekali dan dalam waktu sebentar saja mereka sudah akrab. Gadis itu bernama Adel dan Ia tak dapat melihat.

Hingga kanker Riska pun memasuki stadium 4 dan tak ada harapan lagi baginya. Tapi sebuah keputusan melintas. Ia akan mendonorkan matanya untuk Adel, agar gadis itu dapat meraih cita-citanya dan mampu menambah semangat hidupnya lagi.

[Hanifa Sabila, santriwati kelas 1 jenjang SMP, Pesantren Media]

By Siti Muhaira

Santriwati Pesantren Media, angkatan kedua jenjang SMA. Blog : http://santrilucu.wordpress.com/ Twitter : @az_muhaira email : iraazzahra28@ymail.com Facebook : Muhaira az-Zahra. Lahir di Bogor pada bulan Muharram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *