Loading

Apakah kita sadar? Tentang bencana-bencana yang kian datang. Kerusakan-kerusakan yang merugikan manusia. Kenapa bencana-bencana dan kerusakan-kerusakan itu kian mendatangi kita? Apakah Sang Pencipta telah murka kepada kita? Apakah alam telah menjadi membenci kita? Kenapa hal itu terjadi? Kita harus sadar akan itu.

Padahal, bencana-bencana yang Allah timpakan kepada manusia itu sebenarnya adalah akibat dosa-dosa manusia itu sendiri. Namun banyak manusia yang justru mengeluh terhadap bencana yang menimpa mereka. Tidak sedikit dari manusia itu yang malah mengeluh atau menyalahkan ketetapan Allah tersebut. Padahal, adanya bencana yang menimpa itu adalah sebagai peringatan dari Allah kepada manusia agar mereka bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah. Tetapi masih banyak yang tidak menyadari itu.

Kita tentunya tahu bahwa saat ini kita telah berada di era akhir dunia. Bagaimana kita tahu itu? Banyak sekali tanda-tanda akhir zaman yang bermunculan. Yang pertama adalah diutusnya rasul terakhir bagi manusia. Itu adalah tanda pertama akhir dunia yang hampir dekat.

Tanda lainnya adalah banyaknya bencana dan kerusakan yang terjadi di dunia saat ini. Penyebabnya adalah karena banyaknya kemaksiatan dan dosa yang ada. Yang menyebabkan kehidupan ini menjadi menipis keberkahannya. Dan semua keberkahan itu hilang disebabkan oleh perbuatan tangan manusia sendiri.

Allah SWT memberi peringatan dalam Al-Qur’an, yang artinya;

“Telah Nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum : 41)

peringatan Allah dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 41 menjelaskan bahwa kerusakan yang ada di dunia ini sesungguhnya disebabkan oleh ulah tangan manusia itu sendiri. Mengapa demikian? Karena bencana-bencana yang ditimpakan kepada manusia itu adalah akibat dari dosa-dosa mereka. Kemaksiatan yang dilakukan di suatu daerah akan menyebabkan Allah memurkai orang-orang di daerah itu. Meskipun ada orang baik yang bertakwa di daerah itu, tetapi ia hanya diam saja, maka bencana juga akan ditimpakan. Karena seharusnya orang itu terus mendakwahkan dan mengajak orang-orang untuk menjauh dari maksiat. Kalau memang tidak ada harapan, maka ia harus pergi dari tempat itu. Tidak malah diam dan membiarkan.

Banyak sekali contoh-contoh umat terdahulu yang ditimpakan azab oleh Allah karena kemaksiatan yang dilakukan. Dan banyak pelajaran dari mereka yang bisa diambil. Salah satu contohnya adalah kaum Soddom. Kaum Soddom adalah kaumnya Nabi Luth as. Kaum Soddom adalah kaum yang sangat kejam dan tidak manusiawi. Mereka juga kaum yang bejat. Padahal mereka terkenal dengan kekuatan fisik mereka yang kuat. Bahkan mereka mampu melubangi gunung untuk dijadikan tempat tinggal.

Padahal Allah memberikan banyak kenikmatan kepada kaum Soddom. Tetapi mereka malah ingkar dan bermaksiat kepada Allah. Mereka tidak segan-segan membunung, menyiksa, merampok, bahkan mereka melakukan homoseksual dan lesbian, karena itu Allah mengutus seorang nabi untuk mereka. Nabi Luth walau pun dengan banyak cacian dan hinaan tidak pernah melepas tanggung jawabnya mendakwahkan kaum Soddom. Tetapi kaum Soddom tetap ingkat dan bahkan semakin menjadi. Maka Allah semakin murka atas kelakuan kaum Soddom. Nabi Luth dan keluarganya yang beriman diperintahkan Allah untuk pergi dari kaum itu karena Allah akan mengazab mereka.

Allah mengutus Nabi Luth kepada kaum Soddom agar mereka kembali kepada kebenaran. Tetapi karena kaum Soddom tetap ingkar dan kafir, maka azab datang kepada mereka akibat dosa mereka.

Banyak juga musibah dan bencana-bencana alam saat ini yang terjadi akibat dosa manusia. Gunung meletus, banjir, tsunami, kebakaran, dan bencana alam lain yang terjadi karena adanya kemaksiatan yang ada di daerah itu. Bencana-bencana itu seharusnya bisa menjadikan penduduknya ingat kepada Allah dan kembali kepada-Nya. Tetapi masih banyak orang yang belum sadar dan masih berada jauh dari Allah SWT.

Seharusnya kita ingat bahwa sesungguhnya kita, dunia, dan kehidupan ini sejatinya adalah milik Allah. Allah tak hanya menciptakan dan memberikan kehidupan kepada kita. Tetapi Allah juga memiliki aturan untuk kita hidup. Dan kita harus menjalani hidup kita di bawah aturan dari Allah.

Ketika manusia sudah tidak menaati aturan Allah, maka akan ada dosa di dalamnya. Maka bersiaplah untuk kemurkaan Allah. Karena itu, kita harus selalu bertaubat dan memperbaiki keimanan kita. Dan agar bencana tidak mendatangi kita, maka kita harus terus melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran.

[Fathimah NJL, Kelas 2 SMA, Pesantren Media]

By Fathimah NJL

Santriwati Pesantren Media, angkatan ke-5 jenjang SMA. Sudah terdampar di dunia santri selama hampir 6 tahun. Moto : "Bahagia itu Kita yang Rasa" | Twitter: @FathimahNJL | Facebook: Fathimah Njl | Instagram: fathimahnjl

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *