Loading

Besok siang, aku akan pergi mudik ke kampung halaman ku, yaitu Aceh. Sebelum malam tiba, aku membeli barang-barang yang akan ku bawa ke sana, di toko dekat rumah ku. Aku membeli oleh-oleh untuk pamanku di sana. Setelah semua barang yang ku beli sudah lengkap, aku pun pulang.

Setibanya aku dirumah, aku langsung masuk ke kamarku dan menyusun barang yang akan ku bawa ke Aceh. Semua barangku, aku letakkan ke dalam koper dan tas ransel kesayanganku. Seperti, pakaian, makanan, dan barang-barang lainnya.

Keesokan paginya, aku bangun lebih awal dari biasanya. Yang tadinya aku bangun jam 4 pagi, tapi sekarang aku bangun jam 03.59 pagi. Walaupun hanya 1 menit, tetap saja aku bangun lebih cepat. Aku langsung bersiap-siap dan membersihkan semuanya. Aku bersiap-siap untuk shalat. Aku berwudhu dan langsung shalat. Setelah shalat aku berdoa, agar selamat sampai tujuan. Aku keluar dari kamar, dan menuju meja makan.

Meja makan sudah penuh dengan makanan buatan ibu. Aku berlari menuju meja makan, dan langsung melahap makanan-makanan itu. Aku, ayahku, dan ibuku telah selesai melahap makanan itu. ibu ku berkta, “semuanya sudah disiapkan?”

“ya! Aku sudah menyiapkan barang-barangnya. Aku membawa barang yang banyak sekali” kataku dengan penuh semangat.

“oh, iya. Tiketnya sudah ada kan?” kata ibu kepada kami

“tiketnya sama ayah, kok..” kataku sambil menunjuk ayah

“loh, kok sama ayah sih… kan terakhir sama kamu?” kata ayah kebingungan

“hah.. bukan sama aku, kok” kataku membantah ayah

Tiba-tiba ditengah perdebatan kami, datang seekor kucing yang kami pelihara, namanya Pussy. Dia membawa sesuatu di mulutnya. Lalu, aku menyuruhnya untuk memberikan benda yang ada di mulutnya. Tetapi, Pussy tidak mau memberikannya kepadaku. Lalu, aku menukarkannya dengan ikan yang di masak ibu. Aku terkejut melihat kertas itu. Ternyata, itu tiket yang telah kami perdebatkan. Dan kami tidak jadi mudik.

[Rizka Nazma Putri, santriwati Pesantren Media, jenjang SMP]

By Hanifa Sabila

Hanifa Sabila | Santriwati angkatan ke-2 jenjang SMP, kelas 2 | @hanifasabila21 | Asal Kabupaten Agam, Sumatera Barat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *