Loading

Video berdurasi 42 menit 44 detik yang dibuat oleh VANGUARD menceritakan fenomena rokok di Indonesia yang begitu legal. Bahkan orang yang di bawah umur bisa mencoba dengan mudah dan murah. Padahal rokok sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Video ini memaparkan secara rinci awal sejarah rokok, hingga kandungan yang sangat berbahaya  bagi kesehatan tubuh manusia.

Pada awalnya rokok berkembang pesat di Amerika. Rokok yang paling terkenal di Amerika adalah Marlboro. Sehingga Amerika disebut dengan Negara Marlboro. Pada saat rokok jaya, iklan iklan beredar di Tv sangat banyak. Selebriti mendukung rokok, bahkan dokter juga mendukung rokok. Pada awal tahun enam puluhan, hampir separuh orang dewasa di Amerika merokok. Harga rokok pada saat itu bisa dikatan seperti harga permen. Sangat murah.

Pada tahun 2006 departemen kesehatan kota New York meluncurkan kampanye besar besaran mengenai bahaya merokok. Iklan rokok diberi pajak yang sangat tinggi. Mereka menyebarkan gambar gambar di dalam tubuh manusia yang telah terkena dampak dari rokok. Dan kampanye ini bisa dikatan berhasil. Karena grafik perokok sudah turun lima puluh persen dari kurun delapan tahun.

Satu milyar kematian dan delapan puluh persen kematian akan terjadi di negara berkembang. Untuk menutupi pendapatan yang hilang di Amerika dan Eropa, industri rokok berburu konsumen baru di negara negara termiskin di dunia. Salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan salah satu sasaran indutri rokok untuk mengembangkan usahanya. Di Indonesia sangat mudah untuk mencari rokok, dan mengkonsumsinya. Harga rokok di indonesia hanya sekitar 10 ribu rupiah hingga 15 ribu rupiah. Tapi di Amerika sangat mahal. Harga roko di negara tersebut 12 dolar atau sama dengan 120 ribu rupiah, di karenakan pajak Sin yang sangat tinggi di negara tersebut.

Iklan rokok sangat mudah di temukan di Indonesia. DI bandara, jalan, bahkan di desa terpencil pun bisa temukan iklan. Di Indonesia sudah diselimuti cara cara marketing rokok yang sudah hilang di barat. Sembilan puluh sembilan persen penduduk di Indonesia adalah perokok.

Untuk industri tembakau, Indonesia menawarkan wilayah baru yang subur dan sangat menarik. Indonesia adalah negara terpadat ke empat di dunia, dan berpenduduk 240 juta jiwa. Sebagian besar cinta sepak bola dan rokok. Sponsor rokok terbesar di Indonesia adalah Djarum. Di indonesisa, satu dari empat pemuda di antara umur tiga belas dan lima belas ialah perokok.

Dua pulu tahun yang lalu, di Amerika, karena menanggapi tekanan dari masyarakat yang meningkat, industri tembakau berjanji  untuk berhenti menarget anak di bawah umur, bahkan menghilangkan dua maskot yang mereka cintai. Hilanglah Joe Camel yang menarget kosumen muda, dan mungkin yang paling menarik, setelah lebih 40 tahun bekerja, Philip Morris memensiunkan ikon Marlboro Man.

Paga tahun 2005, orang orang Marlboro di Philip Morris membayar sekitar 5 milyar dolar untuk membeli salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia, Sapoerna. Sejak saat itu, salah satu prioritas Philip Morris untuk mempromosikan A-Mild Brand milik Sampoerna  dengan moto yang tidak begitu halus, “Go Ahead”  Philip Morris sekarang mengeluarkan sekitar 200 juta dolar per tahun untuk pemasaran di Indonesia. Menurut perusahaan Philip Morris, mereka tidak memasarkan rokok kepada kaum muda, melainkan kepada kaum dewasa.

Menurut Matthew Myers (campaign for tobacco-free kids) “mungkin dua kebohongan yang paling mencelakakan dalam sejarah bisnis di dunia adalah rokok tidak menyebabkan penyakit dan kami tidak memasarkan ke anak kecil.

Di negara berkembang seperti Indonesia, merokok  bukan hanya merusak kesehatan negara, itu juga menyumbang kemiskinan.

Di Indonesia ada seorang bayi yang terkenal ke dunia internasional karena merokok. Dia tinggal di pelosok sumatra. Aldi Rizal sering di sebut sebagai bayi perokok. Pemerintah indonesia sangat malu dengan perhatian dari publik internasional yang di karenakan oleh video yang menjalar itu, sampai  sampai mereka mengirim Aldi dan Ibunya ke Jakarta untuk rehabilitasi. Hanya dalam bebarapa minggu setelah rehabilitasi, Aldi sudah terlihat seperti anak dua tahun yang biasa, penuh ernegi, dan membutuhkan perhatian dari orang tua.

Perusahaan Philps Morris memiliki pasar yang bagus, termasuk di Indonesia. Di Asia adalah salah satu pasar tembakau terbagus. Menurut mereka, indonesia adalah salah satu tempat yang menyenangkan untuk menjadi eksekutif tembakau.

Dalam kurun waktu lima tahun, Phillips Morris bukan hanya menargetkan Indonesia saja, tapi mereka juga memperoleh perusahaan di Afrika Selatan, Colombia, Pakistan, dan Mexico.

Pada pertengahan 2011, pemerintah Indonesia masih belum menyatakan nikotin sebagai obat adiktif, dan masih sah untuk menjual rokok ke anak-anak umur berapa saja.

[Dihya Musa Amal Romis, Santri Angkatan ke-2, Jenjang SMA, PesantrenMEDIA]

By anam

Ahmad Khoirul Anam, santri angkatan ke-2, jenjang SMA di Pesantren Media | Blog pribadi: http://anamshare.wordpress.com | Twitter: @anam_tujuh

3 thoughts on “Fenomena Rokok di Indonesia”
  1. berarti dengan dilegalkannya ijin penjualan rokok, sama saja pemerintah kita membunuh bangsa ini secara perlahan, nanti lama2 rakyat indonesia akan musnah gara2 rokok, krna perokok pasif lebih mudah terkena penyakit jantung ketimbang perokok aktif…

    Solusinya tutup pabrik korek api agar si perokok susah menyalakan rokoknya…hehe

Tinggalkan Balasan ke Media Tawa Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *