Loading

Liputan Khusus Diskusi Aktual Pesantren Media. Rabu, 17 Oktober 2012

Beberapa hari yang lalu kita dikejutkan oleh kasus Novi Amalia. Bagaimana tidak, perempuan yang profesinya sebagai model di majalah porno ini, telah menjadi tersangka dalam kecelakaan lalu lintas yang menabrak tujuh orang termasuk dua polisi di Jalan Hayam Wuruk, Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (11/10/2012). Perempuan yang bernama asli Linda Astuti ini bahkan diketahui hanya memakai pakaian dalam saat mengendarai mobil Jazz merah dengan nomor polisi B-1864-POP.

Hari itu Novi (25) mengendarai mobil dari arah Kota menuju Harmoni dan berputar di Jembatan Ketapang. Nah, saat berputar ke arah belok kanan, ia menabrak tukang kopi, tukang siomay, pengguna jalan, dan dua anggota kepolisian. Ada dugaan saat itu ia sedang mengalami depresi karena harus membiayai keluarganya. Tak hanya itu, dugaan lain menyebutkan bahwa sebelum mengendarai mobil, Novi sempat meminum minuman keras dan mengkonsumsi pil ekstasi. Mungkin hal ini juga yang menjadi  latar belakang peristiwa itu bisa terjadi.

Depresi  apalagi ditambah dengan meminum minuman keras, mengkonsumsi ekstasi ataupun  jenis narkoba yang lain memang saling berkaitan. Misalnya saja kasus yang menimpa Novi Amalia ini. Akibat mengkonsumsi ekstasi dan minuman keras, ia sampai menabrak orang dengan memakai pakaian setengah telanjang. Namun, apakah depresi bisa menyebabkan seseorang bertindak bodoh dan ceroboh seperti yang terjadi pada Novi Amalia? Lalu apa penyebab-penyebab depresi itu? Berapakah jumlah penderita depresi? Nah, hal-hal tersebut akan dibahas dalam diskusi aktual kali ini, hari Rabu, 17 Oktober 2012, dengan tema: Depresi Ala Novi.

Diskusi ini dimulai Pukul 16.00 WIB yang dihadiri oleh para santri Pesantren Media. Biasanya, yang menjadi moderator adalah Ustadz Oleh Solihin. Namun, hari ini beliau tidak datang, sebagai gantinya Ustadz Umar lah yang menjadi moderator sekaligus narasumber.

Seperti biasanya, di pembukaan acara, Ustadz Umar mengucapkan basmalah dan sholawat Nabi. Setelah itu, beliau menjelaskan sedikit tentang notulen.

“Notulen itu adalah menceritakan apa yang terjadi di acara tertentu termasuk diskusi. Penggambarannya juga harus bagus. Coba lihat notulen-notulen yang pertama yaitu Ustadz Oleh dan Bu Latifah. Hasil notulen mereka sangat bagus penggambarannya sehingga enak untuk dibaca.” Itulah yang dikatakan beliau.

Sebelum diskusi dimulai, beliau mengumumkan siapa saja yang mendapatkan skor matematika tertinggi untuk minggu ini. Santri-santri yang mendapatkan skor itu adalah Anam, Cylpa, Holifah, dan  Fatimah. Holifah yang merupakan santri akhwat angkatan 2 SMA ini mendapat tepuk tangan yang paling meriah. Kemudian Ustadz Umar menjelaskan sedikit tentang qailullah. Hal ini dibahas karena ada satu santri yang baru datang yang katanya baru bangun dari tidur panjangnya. Hehe.

“ Qailullah adalah tidur sebentar di siang hari.  Waktunya yaitu sekitar 15-30 menit. Bila perlu pasang alarm agar tidurnya tidak terlalu lama.” Tuturnya.

Tidur siang pernah dianggap sebagai salah satu tanda kemalasan. Namun, Islam mengangapnya sebagai suatu kebaikan asalkan seseorang itu tidak berlebih-lebihan dengannya.

Imam Al-Ghazali di dalam kitab ‘ilya ulumuddin’ berkata:

“Hendaklah seseorang tidak meninggalkan tidur di siang hari karena tidur di siang hari itu dapat membantu ibadah di malam hari, sebagaimana sahur yang membantu puasa di siang hari. Dan Sebaik-baiknya adalah bangun sebelum matahari tergelincir untuk sholat dzuhur”.

Islam mempunyai pandangan tertentu tentang qailullah ini. Qailullah itu hukumnya sunah dan bukan sesuatu yang keji . Tidurnya hanya sekejap. Tujuannya adalah untuk kesegaran tubuh, agar dapat dimanfaatkan  untuk melaksanakan amal dan ibadah yang berkualitas.

Kemudian Ustadz Umar  menyampaikan tema diskusi aktual kali ini, yaitu “Depresi Ala Novi”. Tak lupa beliau juga menyampaikan kata pengantar dari tema yang akan dibahas.

“Novi Amalia ditemukan sedang menabrak tujuh orang, termasuk tukang siomay dan dua orang polisi. Ia berhenti setelah menabrak mikrolet. Kemudian ia keluar dari mobil dengan hanya memakai pakaian dalam berwarna biru. Nah, itulah kenapa kita angkat persoalan ini, yang katanya, Novi Amalia itu terkena halusinasi yang artinya ada suara-suara dari mahluk halus yang menyuruhnya untuk membuka baju hingga seperti super women. Women gendeng.” Aku geli sendiri mendengarnya.

“Nah, itulah yang kita bahas. Kenapa? karena konon katanya, jumlah penderita depresi di Indonesia ada satu juta. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia ada 250 juta jiwa. Rata-rata dalam satu RW ada satu orang yang terkena depresi. Mulai dari depresi ringan hingga berat. Orang yang terkena depresi ringan biasanya tidak bisa konsentrasi sedangkan orang yang kena depresi berat adalah adanya halusinasi atau suara-suara dari mahluk halus. Banyak orang yang terkena depresi yang tertekan mentalnya.” Jelasnya.

Setelah menjelaskan latar belakang dipilihnya tema untuk diskusi kali ini, beliau mempersilahkan para peserta diskusi untuk mengangkat tangannya. Ini berlaku untuk mereka yang ingin bertanya. Peserta yang mengangkat tangan  adalah Anam, Musa, Hawari, Abdullah, Yasin, Neng Ilham, Maila, Teh Novia, Icca, Via, Holifah, Putri dan Wigati. Akupun tak ketinggalan untuk mengacungkan tanganku. Selanjutnya Ustadz Umar mempersilahkan untuk mengajukan pertanyaan mereka.

Kesempatan pertama untuk bertanya diberikan kepada Anam. Santri Pesantren Media asal Sanggau ini menanyakan, “Apakah depresi itu sama dengan stress?”

Kesempatan yang kedua diberikan kepada Musa. Ustadz Umar mempersilahkannya untuk mengajukan pertanyaan. Namun, ia lupa akan pertanyaannya. Tak hanya Musa, Hawari yang masih saudara sepupu dengannya juga lupa ingin bertanya apa. Dan pada akhirnya, Abdullah, Via, dan Holifah tidak jadi untuk mengajukan pertanyaan mereka.

Pertanyaan berikutnya disampaikan oleh Yasin. Ia menanyakan, “Hal-hal apa yang menyebabkan orang terkena depresi?”.

Selanjutnya disusul oleh Neng Ilham. Ia menanyakan perihal “Mengapa dokter di rumah sakit Polri mengatakan bahwa novi bukan karena pengaruh obat tetapi karena sakit jiwa?”. Kemudian Maila menanyakan,” Apakah depresi  bisa menular?” Pertanyaan yang sangat sederhana namun tetap penting untuk kita ketahui apakah bisa depresi itu menular kepada orang lain.

Kini giliran Teh Novi yang bertanya. Santri akhwat angkatan 1 SMA ini menanyakan dua pertanyaan sekaligus. Yaitu, “bagaimana cara mengatasi depresi? pertanyaan satu lagi adalah, “bagaimana Islam memandang hal ini?”

Setelah Teh Novi menyampaikan pertanyaannya, Ustadz Umar menyanyikan sebuah lagu yang tidak aku ketahui judulnya. Kemudian beliau menanyakan kembali siapa lagi yang ingin bertanya. Pertanyaan selanjutnya disampaikan oleh Ica. “Bagaimana dengan bisikan-bisikan  yang menyuruh novi Amalia untuk membuka baju sehingga ia hanya memakai pakaian dalam ?”. Wigati puntidak mau ketinggalan. Santri akhwat SMP ini menanyakan,”Apakah Novi  Amalia itu islam? Jika dia islam, mengapa berperilaku seperti itu?” pertanyaan yang membuatku sedikit bingung.

Sekarang aku dan Putri yang mengajukan pertanyaan. Ustadz Umar mempersilahkan Putri untuk bertanya terlebih dahulu. Ia bertanya,” Novi menabrak orang dalam keadaan tidak sadar, apakah dia berdosa?”. Pertanyaanku adalah perihal,”Apa gejala atau tanda-tanda depresi itu?”.

Pertanyaanpun dijawab

Setelah para santri mengajukan pertanyaan, kini tiba saatnya menuju sesi selanjutnya yaitu menjawab pertanyaan. Pertanyaan yang pertama dijawab adalah pertanyaan dariku. Seperti biasanya, Ustadz Umar mempersilahkan santri untuk menjawab pertanyaan. Peserta diskusi yang menjawab pertanyaanku adalah Neng Ilham dan Anam. Nemg Ilham menjawab, “ karena melamun, berhalusinasi, dan berteriak-teriak. Sedangkan Anam menjawab, “Karena gelisah, mudah tersinggung, terus-terus merasa sedih, merasa putus asa dan pesimis, nafsu makan berkurang/berlebih, selalu berfikir kematian atau  bunuh diri, perasaan bersalah dan tidak berdaya dan berharga.” Itulah jawaban darinya yang ia dapatkan dari mbah google.

Sebelum menjawab pertanyaan berikutnya, Ustadz umar bertanya kepada para peserta. Beliau menanyakan,”Apa tadi ada yang bertanya arti depresi? Siapa yang tahu?”tanyanya. Kemudian Ka Dini membuka suaranya. “Depresi adalah kehilangan/gangguan mood, kondisi emosional  yang berkepanjangan seperti marah-marah, dan kehilangan harapan yang disertai perasaan sedih.” Di saat sedih orang yang bisa melihat kita adalah  diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita seperti orang tua dan teman.

Selanjutnya giliran pertanyaan dari Yasin yang dijawab. Hawari menjawab,” seseorang bisa terkena depresi karena kondisi hidup yang susah terutama dalam hal ekonom), hubungan sosial yang rumit misal ada masalah dngan masyarakat dengan orang lain, banyak masalah yang  tidak bisa diselesaikan, ada tekanan dari pihak lain misalnya karena dikejar-kejar oleh penagih hutang. Di masa lalu, misalnya bisa karena dikurung oleh pasukan selama berbulan-bulan yang akhirnya membuat dia depresi. Bisa juga karena faktor genetis dari orang tuanya.”

Ada sebuah cerita. Suatu ketika, Imam as syafi’i datang ke rumah Imam Ahmad. Imam Ahmad itu adalah murid Iman Syafi’i. Imam Ahmad memiliki seorang anak. Ketika Imam Syafi’i di rumahnya, anak Imam Ahmad itu melihat imam syafi’i tidak sholat di  malam hari, beliau hanya berbaring. Pagi harinya, anak itu penasaran, kemudian bertanya kepada ayahnya. Ayahnya kemudian menanyakan hal itu kepada Imam Syafi’i. Beliau menjawab,”Saya memang tidak sholat malam.Tetapi saat itu, saya berhasil memecahkan 40 masalah.

Subhanallah saya saja kaget dan merasa kagum pada beliau. Bagaimana tidak, dalam satu malam 40 masalah terpecahkan! Belum tentu kita seperti itu. Mengurus satu masalah saja susah apalagi 40. Banyaknya masalah tidak tentu membuat orang stress, kecuali bagi orang yang tidak dapat memecahkan masalahnya maka ia bisa saja stres.

Nah, sekarang giliran menjawab pertanyaan yang diajukan Anam. Ka Dini dan Hawari yang menjawabnya,” Depresi itu berbeda dengan stress. Depresi lebih tinggi, lebih berat tingkatannya, dan berkelanjutan.”

Pertayaan dari Maila lah  yang selanjutnya dibahas dan dijawab. “Depresi itu bisa menular misalnya melalui pikiran atau bisa juga melalui panca indera(mata). Dengan mata misalnya, ketika melihat orang sedang sedih kadang kita ikut-ikutan sedih. Mood seseorang juga bisa menular misalnya malas menerjakan pr atau bahkan tidak mengerjakannya sama sekali. Teman kita bisa saja ketularan dan pada akhirnya tidak mengerjakannya bersama-sama.

Ditengah-tengah diskusi, Ustadz Umar memutar sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Rhoma Irama yang berjudul stress. Ketika musik dimulai dan suara emas Si Raja Dangdut ini mulai bernyanyi, para santri tertawa. Entah karena suaranya atau lirik lagunya, yang jelas saya tidak tahu. Tetapi lirik lagunya memang bagus, berisi tentang stress dan penyebabnya. Sangat cocok dengan tema diskusi yang kita bahas sekarang ini. Setelah Ustadz Umar menjelaskan lirik lagu yang terkandung dalam lagu itu, beliau bertanya,” siapa lagi yang tadi ingin bertanya? Maila sudah kan?” tanyaanya.

“Sudah.” Jawab Mailah dengan spontan.

Kemudian Ustadz Umar beralih untuk menjawab pertanyaan dari Neng Ilham. “Pernyataan dokter dari rumah sakit Polri itu tidak tepat. Faktanya, setelah dites urine terdapat ekstasi. Konon, untuk beberapa orang ekstasi dijadikan alat untuk menghilangkan rasa stress. Jadi , ekstasi itu menimbulkan rasa senang berbeda dengan ganja yang membuat orang merasa fly. “ jelas Ustadz Umar.

“Orang Aceh biasa menjadikan ganja sebagai sayur. Namanya sayur ganja. Ganja itu bentuknya mirip seperti daun singkong dan pepaya . Bentuknya daunnya adalah menjari. Sebenarnya sayur ganja itu tidak boleh dimakan karena bisa membuat pikiran menjadi tidak normal. Dulu, ekstasi dan berbagai macam narkoba lainnya digunakan sebagai  obat bius, misalnya pada orang yang akan dibedah. Hal itu dilakukan  agar si pasien merasa tenang. Tetapi penggunaan zat-zat tersebut sangat terbatas dan hanya untuk urusan kedokteran saja. Sebenarnya narkoba itu tidak haram, tetapi karena adanya penyalahgunaan maka narkoba sekarang menjadi haram. Nah, jadi dokter tadi salah karena tidak sesuai dengan fakta. Apalagi, di apartemen Novi  ditemukan alkohol  yang diduga kuat itu adalah bekas ia minum.” Tambah Ustadz yang menjelaskan secara panjang lebar.

Pertanyaan Putri  tentang dosa atau tidaknya Novi Amalia dalam kasus ini dijawab oleh Ustadz Umar. Ketika kejadian itu terjadi, Novi Amalia dalam keadaan setengah sadar. Hal ini disebabkan karena pengaruh dari alkohol. Apa buktinya? Buktinya adalah Novi menabrak dua orang polisi. Padahal, biasanya orang lain akan takut jika ada polisi. Apalagi saat akan dibawa oleh polisi, ia mengancam akan membuka pakaian dalamnya. Dalam kasus Novi ini adalah termasuk kasus yang tidak disengaja. Ada orang yang melukai dengan sengaja, seperti disengaja, dan tidak disengaja. Meskipun begitu, ia tetap kena hukuman. Ya, walaupun hukumannya tidak separah  dengan orang yang disengaja. Dosa dari segi telah menabrak orang itu tidak. Tetapi ia dapat dosa karena telah meminum alkohol, ekstasi, dan hanya memakai pakaian dalam saja.”

Nah, itu tadi jawaban serta penjelasan  untuk pertanyaan Putri. Setelah itu, Ustadz Umar memutuskan untuk break selama 5 menit. Para santri hamper semuanya mengobrol saat jam istirahat. Termasuk aku.

Setelah 5 menit, Ustadz Umar pun datang dan diskusi dilanjutkan kembali. Pertanyaan berikutnya yang dijawab oleh beliau adalah pertanyaan dari Icca yang menanyakan tentang bisikan-bisikan setan.

“Dalam Islam hal itu karena bisikan-bisikan  setan. Bisikan itu tidak bisa didengar oleh orang lain kecuali bagi dirinya. Misalnya tiba-tiba di benak hati kita ada ide-ide yang tidak benar . Nah, itu adalah  setan. Allah telah memberitahu kita mengenai hal ini. Dalam Al Qur’an surat An-Naas  ayat 5 yang artinya: Yang membisikan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Jadi, setanlah yang membisikan kejahatan ke dalam dada-dada(kalbu) manusia. Setiap manusia pasti pernah dibisiki setan.Tinggal dia menaati atau menolaknya. Apabila dia bertaqwa maka malaikat akanmengalahkan setan dan mengusirnya. Apabila orang cenderung  kepada kejahatan maka kalian akan mengikuti bisikan tadi. Misalnya bisikan setan untuk tidak mengerjakan pr, tidak mengikuti pelajaran.itu adalah bisikan setan.  Apalagi  kalau kita minum alhohol bidikan setan malah besar. Dalam surat al baqarah: innamal khomru wal maysiru ….turhamun dan yuridu syaitonu: setan manginginkan permusuhan. (Al Qur’an) . Setan dengan meminum alcohol, berjudi, menyembah berhala, mengundi nasib ingin membuat permusuhan diantara manusia. Itu memang pekerhaan setan.Dengan meminum alcohol setan semakin dekat denga dia. Orang yang mabuk tidak sholat orang yang judi juga. Allah telah memberitahu kita dalam Al Qur’an yang memberikan data yang sangat2 valid bahwa alcohol mendekatkan pada setan. Semakin stes dan mabuk semakin banyak bisikannys.

Pertanyaan dari wigati tidak dapat di jawab karena informasi tntang agamanya minim sekali.oleh karena itu agama novi masih jadi misteri.

Novi : orang islam tidak akan berlarut-larut  dalam depresi. Apabila dia stress, tertekan dengan pekerjaannya misalnya Tetapi harus berusaha untuk memecahkan masalah itu. Caranya yaitu dengan tetap bertaqwa. Surat Al baqarah. Wamay takakillaha. Siapa saja yang bertaqwa pasti  Allah akan memberikan jalan keluar. Taqwa itu adalah menjalankan perintan2 Allah dan menjauhi larangannya. Misal pengen punya duit maka harus bekerja. Kedua adlah Berdo’a . orang slam tidak akan stress dan  berlebi2an misalnya apabia kangen sama orang tua maka do’akanlah. Sabar dan bersyukur . hadist Rasul: menakjubkan orang yang beriman itu kalau dia mendapatkan kenikmatan maka dia bersyukur dan  apabila mendapat musibah dia bersabar dan itu baik untuk dia. Sabar dan syukur hanya dimiliki oleh orang yang beriman. Kenapa harus sabar? Karena dia yakin semua yang terjadi sudah tertulis di lauful mahfudz.

Kesimpulan : Depresi  adalah gangguan atau tertekannya jiwa dan mental  seseorang yang bisa disebabkan oleh bayak hal misalnya karena banyaknya masalah yang tidak bisa diselesaikan, kondisi hidup yang susah terutama dalam hal ekonomi, dll. Nah, kita sebagai seOrang muslim tidak boleh berlarut-larut apabila sedang ada masalah/depresi  justru  kita harus tetap bertaqwa  dan berdo’a kepada Allah, sabar dan selalu bersyukur  atas apa yang dikehendaki Allah karena semua itu telah tertulis di lauhul mahfudz, tawakkal  menyerahkan urusan kita kepada Allah.

Diskusipun selesai karena adzan maghrib telah berkumandang. [Siti Muhaira, santriwati ankatan ke-2 jenjang SMA di Pesantren Media]

Catatan: tulisan ini adalah sebagai bagian dari tugas menulis reportase di Kelas Menulis Kreatif, Pesantren Media

By Administrator

Pesantren MEDIA [Menyongsong Masa Depan Peradaban Islam Terdepan Melalui Media] Kp Tajur RT 05/04, Desa Pamegarsari, Kec. Parung, Kab. Bogor 16330 | Email: info@pesantrenmedia.com | Twitter @PesantrenMEDIA | IG @PesantrenMedia | Channel Youtube https://youtube.com/user/pesantrenmedia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *