Loading

Assalamu’alaikum! Nama aku Ihsan Abdul Karim. Sering dipanggil Ihsan. Aku santri Pesantren Media angkatan 3 kelas 2 SMP. Sekara aku ingin menulis sedikit tentang diskusi aktual aku dan teman-temanku.

Hari ini kami ada jadwal Diskusi Aktual. Diskusi Aktual kali ini bertema “Darurat seksual”. Diskusi aktual kali ini moderatornya akhwat. Yaitu Hanifa dan kak Nissa. Dan notulennya Kak Anam. Setelah Ustad Oleh membuka pelajaran Diskusi Aktual ini. Hanifa dan Kak Nissa  maju dengan dua kursi untuk mereka duduki.

Saat mereka maju dan duduk. Sebelum mengucap salam. Salah seorang akhwat datang dan memberi gorengan berupa singkong dan tahu. Lalu gorengan itu diberi kepada Ustad Oleh. Kataya, “Ini untuk Ikhwan.” Ustad Oleh pun memberi makanan itu kepadaku. Karena aku duduk paling depan.

Aku pun memberi gorengan itu kepada teman-temanku. Karena aku sedang sibuk menulis. Setelah itu Hanifa dan kak Nissa memberi salam sebagai membuka acaranya. Sementara itu, Ikhwan sedang asyik makan gorengan dibelakang. Ada juga yang lagi nulis, ngobrol, dan melakukan hal yang kurang penting lainnya. xD

Setelah itu sang moderator membuka kesempatan untuk bertanya. Lalu Qois mengacungkan tangannya dan bertanya. “Bagaimana cara Islam mengatasi masalah seks bebas ini?” Tanya Qois. Setelah Qois memberikan pertanyaannya. Kak Hawari mengacungkan tangannya dan memberikan pertanyaannya. “Mengapa Indonesia masih belum bisa memblokir situs-situs porno di internet?” Tanya Kak Hawari.

Setelah kak Hawari memberi pertanyaannya. Aku mengacungkan tanganku dan memberikan pertanyaanku. “Mengapa ikhwan atau akhwat muslim yang sudah alim masih mau pasaran atau seks bebas dan semacamnya?” Tanyaku.

Setelah aku memberikan pertanyaanku. Sekarang giliran para akhwat untuk memberikan pertanyaan mereka. Aku tidak tahu siapa saja yang bertanya dan berapa banyak pertanyaan dari akhwat. Pokoknya banyak, deh.

Setelah para akhwat bertanya. Sekarang giliran ikhwan untuk bertanya. Rizki atau Ogek pun memberi pertanyaannya. Ogek nanya, “Akhwat boleh latihan bela diri, gak? Soalnya kan latihan bela diri itu pakai celana jarang yang pakai rok.” Setelah ojek bertanya, ada akhwat yang bertanya.

Setelah akhwat bertanya, Abdullah ingin bertanya. Abdullah kesusahan ngomong saat memberikan pertanyaannya. “Apa peran orang tuanya terhadap anaknya untuk menjaga anaknya?” Setelah Abdul bertanya, ada akhwat bertanya lagi.

Setelah  akhwat bertanya, ada Usman ingin bertanya. Usman nanya, “Apa dampak negatif pornografi ini?”

Pertanyaan pertama yang ditanyakan moderator adalah pertantaan dari Usman. Yaitu tentang dampak negatif pornografi. Kak Hawari pun menjawab pertanyaan itu. Dia menjawab pertanyaan itu dengan jawaban yang tersedia di internet. Jawabannya banyak sudah ditulis oleh notulen. Terus ada yang nambahin akhwatnya. Katanya, “Bisa dapet dosa.”

Setelah pertanyaan dari Usman. Selanjutnya pertanyaan yang didiskusikan adalah pertanyaanku. Yaitu, “Mengapa ikhwan atau akhwat muslim yang sudah alim masih mau pasaran atau seks bebas dan semacamnya?”

Yang pertama jawab itu akhwat. Katanya, “Imannya kurang kuat.” Setelah itu yang jawab kedua adalah santri baru yang bernama Fadlan ‘Azim. Jawabannya, “Tidak bisa menahan nafsunya.” Lalu dirincikan oleh Kak Hawari dengan jawaban yang sangat rinci. Yang bersumber dari internet.

Ya, cuma segitu yang bisa aku tulis. Lebih rincinya sudah ditulis sama notulen. Yaitu kak Anam.

Sekian dulu, ya. Wassalamu’alaikum…..

[Ihsan Abdul Karim, santri kelas 2 SMP, Pesantren Media]

By Ihsan Abdul Karim

Nama saya Ihsan Abdul Karim. Saya lahir pada tanggal 27 Juni 2001. Saya nyantri di Pesantren Media sebagai santri Angkatan 3. Saya tinggal di Citayam, Indonesia.

2 thoughts on “Darurat Kejahatan Seksual”

Tinggalkan Balasan ke Ihsan Abdul Karim Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *