Loading

Orangtua adalah orang  yang paling dekat dengan seorang anak. Dengan orangtua, kita bisa curhat tentang kehidupan yang sedang kita alami. Dengan orangtua, masalah yang kita miliki, bisa kerasa ringan karena di bantu dengan nasihat-nasihat dari orangtua. Dan satu hal yang pasti adalah, tanpa mereka, kita tidak akan pernah ada di dunia ini.

Mereka telah banyak berkorban buat kita. Mulai dari merawat kita dari kecil sampai dewasa dan juga mencarikan nafkah untuk penghidupan keluarganya. Dalam ayat 23 di Al Qur’an surat Al Israa’ Allah SWT menceritakan tentang berbakti kepada orangtua. Berikut ini adalah bunyi dari ayat tersebut:

وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا (٢٣)

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” ( QS Al Israa’ [17]: 23 )

Dari penjelasan ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang anak tidak boleh berkata “ah” dan juga tidak boleh membentak orangtua. Dan kita harus mengucapkan perkataan yang mulia kepada orangtua kita.

Apakah di antara kalian ada yang pernah berkata kasar kepada orangtua? Pasti pernahkan? Saya sendiri pun pernah melakukan hal itu. Waktu itu, saya disuruh orangtua saya untuk membantu mereka. Tetapi, saya malah menolak dan berkata kasar “Nggak mau ah, aku capek”. Setelah melakukan hal itu,  saya merasa gelisah dan bahkan saya menangis karena merasa  bersalah. Dan saya segera menemui orangtua saya untuk meminta maaf dan itu saya lakukan juga dengan berlinangan air mata.

Nah, oleh karena itu, kita harus membahagiakan orangtua kita. Jangan pernah sekalipun kita mengecewakan perasaan mereka, jangan sampai mereka menjadi sedih dengan apa yang telah kita perbuat. Jika kita berbuat salah dengan mereka, segeralah meminta maaf kepada mereka.[]

 

[Cylpa Nur Fitriani, santriwati angkatan ke-2, jenjang SMP, Pesantren Media]

Catatan: Tulisan ini sebagai tugas di Kelas Menulis Kreatif, Pesantren Media

KOMENTAR: Cylpa Nur Fitriani sepertinya masih agak kesulitan mengembangkan informasi melalui tulisannya. Ini bisa dilihat dari ‘pernak-pernik’ data dan informasi yang ditaburkan dalam tulisan ini masih amat sedikit. Memang, tidak selalu baik-buruknya tulisan diukur dari panjang-pendeknya tulisan. Tetapi, yang terpenting adalah pesannya benar dan sampai dengan mudah dipahami. Namun, alangkah lebih bagus lagi jika disampaikan dengan lebih variatif dan pesannya bagus. Teruslah berlatih menulis ya!

O. Solihin

By anam

Ahmad Khoirul Anam, santri angkatan ke-2, jenjang SMA di Pesantren Media | Blog pribadi: http://anamshare.wordpress.com | Twitter: @anam_tujuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *