Loading

Umi-dan-Taqi-di-Studio-1024x1024Aku lahir di Surabaya, tahun 1999. Saat itu, Umiku adalah seorang pendakwah. Ia berdakwah diberbagai kota di Jawa Timur. Ia juga menjadi guru kimia di Madura. Setiap hari, Umi dan Abi pergi ke Madura menggunakan kapal.

Ketika Umi berdakwah ke luar kota, Umi selalu mengajakku. Karena saat itu umurku masih sangat kecil dan harus selalu minum ASI.

Setiap Umi berdakwah, aku selalu ikut mendengarkan. Biasanya, Umi menitipkan aku ke salah satu peserta. Ketika Umi berbicara di depan, aku akan bermain bersama salah satu peserta.

Kemana pun Umi pergi, aku pasti dibawa. Ketika Umi menjadi narasumber di radio, aku diajak serta masuk ke dalam studio. Umi tidak lupa membawa bantal kecil dan beberapa mainan agar aku tidak bosan.

Menginjak umur tiga tahun, Umi memanggilkan guru untukku. Guru itu adalah teman Umi sendiri. Yang aku ingat, namanya Bu Zahro. Bu Zahro mengajarkan aku pelajaran-pelajaran untuk anak PAUD. Seperti mengenal gambar, huruf, huruf hijaiyah, dan angka. Umi menyebutnya Homeschooling atau sekolah rumah. Kadang, Bu Zahro mengajakku jalan-jalan. Oh, iya. Saat ini, keluargaku sudah pindah ke Magelang.

Aku mulai masuk sekolah Taman Kanak-kanak ketika umurku menginjak lima tahun. Aku disekolahkan di TKIT dekat rumahku. Aku pergi ke sekolah kadang berjalan kaki melewati kebun salak. Kadang, aku pergi bersama temanku, Annisa.

Di TK, aku belajar membaca, menulis, menghitung, dan keterampilan dini lainnya. Aku sangat senang melewati masa-masa kecil di taman kanak-kanak ini. Di TK, kami belajar sambil bermain.

Ketika umurku menjelang tujuh tahun, keluargaku pindah lagi ke Bogor. Di sini, aku akan memulai hidup baru sebagai anak SD. Aku bersekolah di SDIT. Di sekolahku yang baru ini, aku memiliki banyak sekali teman baru. Juga pelajaran-pelajaran baru.

Ketika pindah ke Bogor, Abiku membuat perusahaan media. Yaitu Media Islam Net. Di Media Islam Net ini, beliau membuat sebuah program radio bernama Voice Of Islam. Program ini disebar ke seluruh wilayah di Indonesia.

Aku juga turut serta dalam program ini, lho. Ketika umurku delapan tahun, aku mulai menjadi narator di Voice Of Islam. Rubriknya adalah Dunia di Mata Anak. Rubrik ini membahas tentang pengalaman-pengalamanku. Naskahnya, Umiku yang membuatnya. Sedang Abiku yang mengajarkan cara berbicaranya.

capture-20120716-120721Akhirnya ketika aku memasuki kelas 4 SD, aku dibuatkan sebuah rubrik baru oleh Abiku. Namanya rubrik Precil, Presenter Cilik. Narasumbernya, Umiku sendiri. Umi yang membuat nama udaraku. Waktu itu, umurku sepuluh tahun. Aku senang sekali bisa menyiarkan dakwah melalui radio. Seperti Umi dan Abiku.

Kini, aku belajar di Pesantren Media. Pesantren ini didirikan oleh Abiku. Di sini, aku kembali belajar Broadcasting. Aku senang sekali.

[Fathimah NJL, Kelas 3 SMP, Santriwati angkatan ke-1 Jenjang SMP, Pesantren Media]

By Fathimah NJL

Santriwati Pesantren Media, angkatan ke-5 jenjang SMA. Sudah terdampar di dunia santri selama hampir 6 tahun. Moto : "Bahagia itu Kita yang Rasa" | Twitter: @FathimahNJL | Facebook: Fathimah Njl | Instagram: fathimahnjl

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *