Loading

10369918_424888417673539_4094256723095904709_nDalam fotografi, dikenal sebuah tehnik yang dinamakan Bulb. Tehnik bulb adalah salah satu kreasi fotografi yang menurut saya tidak biasa, dengan bahasa lain ‘luar biasa.’ Tehnik ini umumnya dilakukan pada malam hari.

Bulb merupakan salah satu tehnik fotografi dengan penempatan fokus pada benda/objek yang diam, sehingga selama durasi pengambilan tehnik ini, objek objek yang bergerak akan menjadi blur, atau akan membentuk jejak gerakan yang indah bagi yang bisa memanfaatkannya.

Seperti yang bisa kamu lihat pada foto di samping, lampu lampu kendaraan yang bergerak cepat berhasil menciptakan sebuah garis panjang seperti sebuah lukisan cahaya yang indah. Keren Bukan? Sekarang kamu bisa coba lakukan tehnik ini sendiri di rumah. Bagaimana caranya, mari simak bersama:

  1. Point pertama yang paling penting adalah, anda harus punya camera. Bukan sembarang kamera, untuk melakukn tehnik ini dibutuhkan sebuah camera DSLR, atau kamera apa saja yang bisa kamu atur secara manual setelan Shutter speed, Iso, dan aperture nya. Tentu saja karena tehnik Bulb hanya memainkan tiga fitur itu.
  2. Selanjutnya, kamu harus menyiapakan tripod atau apa saja untuk dudukan kamera agar kamera tidak bergerak. Gerakan sedikit saja dalam pemngambilan tehnik bulb akan menyebabkan foto yang diambil menjadi blur, tidak jelas. Sehingga tehnik ini posisi kamera mutlak harus statis.
  3. Kalau dua yang di atas sudah siap. Bisa dimulai dengan menyetel kamera dalam posisi manual, kemudian mainkan Shutter speed, Iso, dan Aperture. Jika masih bingung, ini penjelasan singkatnya tentang Shutter speed, iso, dan aperture.
  • Shutter Speed, dalam versi yang saya pahami, merupakan kecepatan terbukanya jendela lensa kamera. Bingung juga nih bahasanya harus gimana biar gampang dipahami. Intinya kamu harus mengatur kecepatan ‘klik’ nya sesuai kebutuhan. Tapi ingat, semakin lama waktu yang disetel, maka semakin banyak cahaya yang masuk, jadi bisa mempengaruhi pencahayaan . Misalkan kamu ingin membuat foto tulisan yang digambar dengan lampu senter, berarti kamu harus memperkirakan berapa lama waktu ynag dibutuhkan, contoh: 8 detik.
  • Iso, pengertiannya apa ya? Gak usah bingung bingung dah dengan penjelasan yang banyak di internet. Yang pasti, kalo kalian nemu angka angka Iso, yang biasanya berkisar dari 100 sampai 6400 (pada kamera umumnya) berarti yang harus kalian pahami adalah, semakin besari angka yang kamu pilih, gambar semakin cerah, karena iso yang tinggi juga menghasilkan cahaya yang banyak. Jadi kalo lokasinya tidak terlalu gelap, bisa digunakan iso yang rendah, biar gambarnya gak silau, oke. Jadi, kalo shutter speed nya lama, misal: 8 detik, biasanya ISO perlu dikecilin. Soalnya shutter speed yang lama menyebabkan cahaya yang masuk banyak, sehingga diseimbangkan dengan ISO yang kecil. Sekali lagi, biar gak silau, Bro.
  • Aperture/Diafrgma, yang ini apaan ya? Udah, sekarang anggap aja Aperture ini adalah pupil yang terdapat di setiap mata kita, yang kecil itu lo. Kalo dalam pelajaran sains sih katanya untuk menyesuaikan atau mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Sama juga dalam camera, Aperture dalam camera juga merupakan bukaan lensa yang berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk. Kalo lokasinya gelap, maka kamu butuh cahaya yang cukup banyak, jadi bukaan lensanya (aperturenya) harus diperbesar, biar cahaya yang masuk juga banyak. Paham kan? Yang harus diinget adalah, bahwa pada kamera, aperture dilambangkan dengan huruf F. Nah, semakin kecil angka satuan yang tertera, maka semakin besar bukaan lensanya, kebalikannya.
  1. Panjang juga yang no 3. Gapapa dah, lanjut ya. Kalo semua udah diseting, sekarang kamu udah bisa coba praktekin. Pasang kamera di tripod, lalu siapakan objek: untuk latihan bisa pake senter HP yang digerak gerakin/dibuat tulisan. Suruh temen lain gerakin senternya, terus kamu tekan deh tombol rana pada kamera, caranya adalah: Tahan tombol tersebut, biarkan kamera bekerja/ melukis cahaya senter yang bergerak, lamanya sesuai dengan Shutter Speed yang telah kamu atur. Jika selesai, akan ada bunyi lagi.

Begitulah bagaimana kamu bisa membuat gambar yang biasa menjadi tidak biasa dengan tehnik Bulb. Semoga langkah yang panjang lebar sudah saya buat di atas bisa dipahami dan dipraktekan sehingga menjadi ilmu yang bermanfaat.

Ada dua rumus dalam fotografi, yaitu ‘mencoba’ dan yang kedua ‘terus mencoba’. Semakin tidak mau mencoba, semakin tidak paham. Begitu sebaliknya. Jangan menyerah jika tidak menghasilkan gambar yang diinginkan. Saya sendiri berhasil mempraktekkan secara langsung tehnik ini, setelah berbulan bulan mempelajari teorinya, tentunya dengan terus mencoba.

Selamat Mencoba. @zaxhct

 

By anam

Ahmad Khoirul Anam, santri angkatan ke-2, jenjang SMA di Pesantren Media | Blog pribadi: http://anamshare.wordpress.com | Twitter: @anam_tujuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *