Di Akhir Ramadhan (1)
Aku menatap langit di kejauhan. Abu dan oranye melembayung, menutup ujung puncak Gunung Salak. Tidak lama tetes air mengetuk-ngetuk kaca jendela taksi yang kutumpangi. Kupalingkan wajah dari pemandangan, menatap kaca…
Aku menatap langit di kejauhan. Abu dan oranye melembayung, menutup ujung puncak Gunung Salak. Tidak lama tetes air mengetuk-ngetuk kaca jendela taksi yang kutumpangi. Kupalingkan wajah dari pemandangan, menatap kaca…
Aku tidak bisa untuk tidak melangkahkan kakiku mengabaikan Reza yang sedang berjongkok di dekat selokan jalan. Rencana gila apa lagi yang dia pikirkan sampai mengharuskannya jongkok di sana? “Whatcha’ doing?”…
“Haha, lookie there, the liar one!” Aku memutar bola mataku malas dan bosan. Itu ledekan kesekian Jess padaku yang sudah mengaku padanya kalau aku tidak bisa membuat satu judul komik…
Aku melempar pensilku ke atas meja belajar sambil menggeram kesal dan tak sabar. Sudah lebih dari sepuluh menit aku duduk di kursi belajar dengan kertas-kertas HVS menumpuk di meja sementara…
Rik merapikan kerudungnya sebentar di depan cermin. Tidak lama ia bergegas berjalan ke ruang tengah untuk menemui ibu. Dilihatnya ibu sedang duduk berselonjor kaki di atas karppet sambil menonton tivi…
Alam, manusia dan banjir saling membantu Masih kuingat bagaimana air kotor memasuki rumah yang saat itu hanya ada aku sendiri di sana. Dan aku tidak bisa berbuat banyak kecuali duduk…