Loading

Seperti tahun-tahun sebelumnya sejak Pesantren Media ini berdiri, kami selalu memanfaatkan momen Islamic Book Fair di Jakarta sebagai rihlah literasi. Tujuannya, selain mendekatkan santri dengan buku juga mengenalkan santri ke dunia luar pondok bahwa ada banyak orang yang berkarya melalui buku. Ide mereka ‘diawetkan’ dalam bentuk buku, dibaca dan menjadi inspirasi banyak orang. Maka, santri Pesantren Media juga bisa mencari inspirasi dari sana sebagai bekal untuk melakukan hal yang sama atau minimal membaca karya mereka untuk menambah wawasan, yang pada akhirnya bisa menjadi karya tulisan, desain grafis, fotografi, dan videografi.

Sabtu, 21 April 2018 adalah hari yang kami pilih untuk mengunjungi Islamic Book Fair ke-17 di Jakarta Convention Center (JCC). Kami berangkat menggunakan dua kendaraan pondok. Dalam dua kendaraan minibus tersebut, ada 20 nyawa yang terangkut yang terdiri dari santri dan guru serta keluarganya. Memang, jumlah santri Pesantren Media tidak terlalu banyak, namun mereka pastinya yang terpilih untuk bisa belajar di sini. Semangat belajarnya semoga senantiasa terjaga. Termasuk semangat membaca buku sebagai sarana menambah pengetahuan.

Membiarkan para santri berburu buku adalah sebuah keasyikan tersendiri. Diberi waktu sekira 6 jam berada di arena pameran bagi para santri dirasa belum cukup. Mereka memanfaatkan betul waktu tersebut untuk memilah dan memilih buku incerannya. Tapi karena sudah ada kesepakatan bahwa bakda ashar harus sudah pulang, ya terpaksa ikut pulang meski nampaknya masih ingin terus berburu buku sampai puas.

Membaca, selain sebagai hobi juga sebenarnya adalah kebutuhan. Ya, sebagai nutrisi otak agar memiliki cara pandang yang luas dan banyak pengetahuan. Buku adalah salah satu sarana dalam menambah bacaan. Nah, dari membacalah biasanya akan melahirkan keterampilan menulis. Santri Pesantren Media memang harus bisa menulis sebagai keterampilah dasar sebelum bisa jurnalistik, menulis skenario, dan juga membuat iklan. Menarik, bukan? Pastinya.

Sampai jumpa pada tradisi tahunan berikutnya, dan pastinya tetap semangat membaca dan memburu buku bacaan sebagai penambah wawasan. Oya, tahun berikutnya santri baru yang insya Allah yang akan merasakan sensasinya berburu buku. Siap?

Salam,
@osolihin
Mudir Pesantren Media

By osolihin

O. Solihin adalah Guru Mapel Menulis Dasar, Pengenalan Blog dan Website, Penulisan Skenario, serta Problem Anak Muda di Pesantren Media | Menulis beberapa buku remaja | Narasumber Program Voice of Islam | Blog pribadi: www.osolihin.net | Twitter: @osolihin | Instagram: @osolihin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *